Tuesday, April 24, 2018

Nenek Berusia 85 Tahun Ikuti USBN | PKBM Mitra Dikmas

Nenek Berusia 85 Tahun Ikuti USBN
Pikiran Rakyat Ririn Nur Febriani
Diterbitkan : 18/04/2018 19:15


SALAH seorang peserta, UCIH (85, ke-2 kiri), mengerjakan soal yang diujikan saat mengikut Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) Paket A Tahun Pelajaran 2017-2018 di UPT Satuan Pendidikan Non Formal Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Dinas Pendidikan Kota CImahi, Jalan Cipageran, Kota CImahi, Rabu 18 April 2018.*
PENDIDIKAN tak mengenal usia. Sejumlah warga lanjut usia (lansia) peserta program Keaksaraan Fungsional (KF) Kota Cimahi semangat mengikuti Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) Paket A tahun pelajaran 2017-2018 di UPT Satuan Pendidikan Nonformal Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Jalan Cipageran, Kota Cimahi, Rabu 18 April 2018.
Bersama peserta lainnya, dengan tekun mereka mengikuti dan mengerjakan semua soal ujian dalam lembar jawaban yang disediakan panitia dengan percaya diri. Soal ujian dibacakan pengawas. Mereka tinggal menentukan jawaban dan mengisi di lembar jawaban. Selain soal pilihan ganda, juga terdapat soal esai.
Salah seorang peserta lansia, Ucih, mengaku umurnya telah mencapai 85 tahun. Dia tinggal di RT 1 RW 11, Kelurahan Cimenteng, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara.
Tubuhnya ringkih dengan kulit berkeriput. Matanya sudah tak awas sehingga dibantu kacamata baca. Namun, dia masih bisa berjalan sendiri tanpa bantuan alat maupun dibantu orang lain.
"Soal ujiannya lumayan, sedikit sedikit bisa lah mengisinya," katanya usai ujian dengan penuh percaya diri.
Ucih mengaku belajar baca tulis di program KF yang digelar PKBM Bina Mandiri Cipageran pimpinan Aan Anasih Nawakarana. "Sudah dua tahun sekolah, dari buta huruf sekarang bisa baca tulis dan ikut ujian," ujarnya.
Semasa hidupnya, Ucih mengaku belum pernah mencicipi bangku sekolah. "Pengen sekolah biar bisa baca tulis. Dulu orangtua enggak mewajibkan, jadi Emak tidak bisa baca. Sekarang, sudah tua malah sekolah. Buat motivasi anak cucu biar sekolah yang tinggi," katanya.
Jika lulus, Ucih yang memiliki 6 orang anak dan puluhan orang cucu itu bakal mengantongi ijasah SD. "Ijasah bakal digunakan. Sepuh begini paling dipakai keterangan buat umrah. Terus, bisa sekolah lagi," ungkapnya.
Lima mata pelajaran
Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Dikdik S. Nugrahawan, mengatakan bahwa USBN Paket A tahun 2017-2018 diikuti 110 orang dari 162 orang peserta yang terdaftar. Dari jumlah tersebut, terdapat 14 orang kelompok program KF mayoritas lansia.
"Mereka merupakan warga belajar di PKBM. Setelah menjalani masa belajar, wajib mengikuti ujian sehingga berhak mendapat ijazah setara SD," ujarnya.
Mata pelajaran pada USBN yaitu bahasa Indonesia, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, dan PPKn. Ujian masih cara konvensional, yaitu ujian nasional berbasis kertas dan pensil (UNKP).
Ia mengapresiasi masyarakat yang masih mau mengikuti pembelajaran kelompok belajar paket A, terutama bagi peserta KF usia lanjut.
"Bangga warga lansia masih ada semangat belajar. Sesuai ajaran agama bahwa menuntut ilmu wajib dilakukan sepanjang hayat. Keikutsertaan mereka bisa berdampak pada rata-rata lama sekolah di Kota Cimahi, yang bakal berimbas pada peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM)," katanya.*

0 comments:

Post a Comment